Sabtu, 30 Mei 2009

Driver modem TP-link

Untuk setting modem TP-link biasanya udah disediakan cd driver yang udah disertakan bersama modem .Tapi kalau CD nya udah hilang , susah juga setting modem nya(ppoe setting).kalau yang udah jago setting modem,yaaa.... ngak ada masalah sech ! buat yang pengen download driver modem nya ,bisa download aja disini " http://www.4shared.com/file/108876977/559dc37e/ADSL.html "
semoga berguna aja >>>>>>>>yach ..

Setting modem D-link 520 b

Setting Bridge :

1. Pastikan koneksi antara modem dan komputer sudah ok
2. Buka Browser yang ada di pc (mozilla atau internet explorer).
3. Pada Address browser ketikkan IP modem ( Default modem D-link DSL 520 B ini adalah 192.168.1.1 )


4. Login default modem ini ,user:"admin" dan password : "admin".
5. Setelah masuk kesettingan modem , klik menu "advance setup" lalu klik "add".




6. Maka menu selanjutnya adalah menu ATM PVC configuration :
@. port dibiarkan default " 0 "
@. VPI : 8 (defalt untuk datel sumbar).
@ VCI : 81.



lalu klik "Next"
7. Pada menu " connection type " .Contreng pada menu "bridging",encapsulation : "LLC/snapbridging"

lalu klik "next"
8. Lalu klik "Next"


9. Klik "Save"


10. Klik "Save/reboot"



11. tunggu sampai modem kembali hidup dengan normal


setting ppoe :

1. Pastikan koneksi antara modem dan komputer sudah ok
2. Buka Browser yang ada di pc (mozilla atau internet explorer).
3. Pada Address browser ketikkan IP modem ( Default modem D-link DSL 520 B ini adalah 192.168.1.1 )

4. Login default modem ini ,user:"admin" dan password : "admin".
5. Setelah masuk kesettingan modem , klik menu "advance setup" lalu klik "add".


6. Maka menu selanjutnya adalah menu ATM PVC configuration :
@. port dibiarkan default " 0 "
@. VPI : 8 (defalt untuk datel sumbar).
@ VCI : 81.


lalu klik "Next"
7. Pada menu " connection type " .Contreng pada menu "ppoe",encapsulation "LLC/snapbridging"

lalu klik "next"
8. Ketikkan username speedy ,password dan ppoe serive name

lalu klik next
9. klik "next" lagi


10. Klik "save"




11. Klik "save/reboot"

Tunggu sampai modem selesai reboot



Settingan modem telah selesai ,dan modem telah dapat di gunakan...

Rabu, 06 Mei 2009

Setting modem Makronet

Untuk settingan modem makronet ini hampir sama dengan modem adsl umumnya:

@. SETTING BRIDGING

1.Untuk default ip modem masih "192.168.1.1" dan user login ke modem : "admin" dan password : "admin".masuk ke settingan modem pakai broser yang ada di PC.pada addrees ketikkan "192.168.1.1"(ip modem).masukkan user name dan password modem.

2.Klik "Advanced setup" lalu klik "Wan".
3.Maka pada tabel akan terlihat settingan default yang ada di modem.settingan yang ada ini bisa anda edit atau di "remove" dahulu.Sebenarnya tergantung keinginan anda.Sekarang kita bahas dulu untuk remove settingan yang ada.Contreng pada "kolom remove" lalu kli klik "remove" yang berada di bawah tabel.


4.Setelah settingan telah kita remove maka tabel yang ada telah kosong dari settingan modem.Klik "add"


5.Pada halaman "atm pvc configuration" .isikan parameter sebagai berikut :
Port = 0 (default)
VPI = 8 (Dslam Zte u/ sumbar)
Vci = 81 (Dslam Zte u/ sumbar)

Lalu klik "Next"
6.Pada halaman "connection type" pilih settingan "bridging" dengan cara mencontreng bulatan yang berada disebelalah kanan pilihan, untuk Encapsulation pilih " LLC/SNAP bridging"

Lalu klik "next".
7.Klik "next" lagi

8. Klik "Save"
9. Maka settingan yang kita buat telah ter-create keda alam tabel settingan modem.Agar settingan tersimpan,walaupun modem di restart , klik " save/reboot"

10. Tunggu beberapa saat sampai modem hidup dengan normal ,konekkan speedy dengan Icon dial speedy yang telah di buat sebelumnya .


@. SETTING PPOE

Sebenarnya untuk settingan ppoe hamapir sama dengan settingan bridging , perbedaan nya hanya pada menu connection type
1.Untuk default ip modem masih "192.168.1.1" dan user login ke modem : "admin" dan password : "admin".masuk ke settingan modem pakai broser yang ada di PC.pada addrees ketikkan "192.168.1.1"(ip modem).masukkan user name dan password modem.
2.Klik "Advanced setup" lalu klik "Wan".
3.Maka pada tabel akan terlihat settingan default yang ada di modem.settingan yang ada ini bisa anda edit atau di "remove" dahulu.Sebenarnya tergantung keinginan anda.Sekarang kita bahas dulu untuk remove settingan yang ada.Contreng pada "kolom remove" lalu kli klik "remove" yang berada di baewah tabel.
4.Setelah settingan telah kita remove maka tabel yang ada telah kosong dari settingan modem.Klik "add"
5.Pada halaman "atm pvc configuration" .isikan parameter sebagai berikut :
Port = 0 (default)
VPI = 8 (Dslam Zte u/ sumbar)
Vci = 81 (Dslam Zte u/ sumbar)
Lalu klik "Next"
6.Pada halaman "connection type" pilih settingan "PPP over ethernet (PPPoE" dengan cara mencontreng bulatan yang berada disebelalah kanan pilihan, untuk Encapsulation pilih " LLC/SNAP bridging"

Lalu klik "next".
7. Masukkan ppp username dengan no speedy yang telah di berikan telkom ditambah dengan " @telkom.net" contoh 1114011000xx@telkom.net(ketik tanpa spasi),ppp password sesuai dengan password speedy yang berlaku.PPP service name : bisa anda buat "speedy" atau telkom"telkom" karena tidak berpengaruh pada koneksi .

lalu klik "Next".
8.Klik "next" lagi

9. Klik "Save"

10 . Lalu klik "save/reboot".

Maka modem telah selesai disetting

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat !!!

Sabtu, 02 Mei 2009

7 OSI layer

Arsitektur jaringan menggambarkan protokol dan komponen yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan aplikasi. Satu standar yang populer untuk menggambarkan arsitektur adalah model referensi Open System Interconnect Layers (OSI Layers) yang terdiri atas 7 lapisan/layer, arsitektur ini dikembangkan oleh Organisasi Standar Internasional (ISO). OSI menetapkan sekumpulan fungsi jaringan, yang dikelompokkan ke dalam lapisan , yang berada di dalam masing-masing komponen jaringan. Model referensi OSI layer adalah suatu model untuk mewakili berbagai standar dan interoperabilitas suatu jaringan.

Layer 7 - Application layer

Layer ini merupakan layer yang menetapkan komunikasi antar pengguna dan
menyediakan layanan komunikasi dasar seperti transfer file dan email. Layer ini
memiliki interface tertentu yang bisa dimengerti oleh pengguna. Contoh perangkat
lunak yang berjalan pada lapisan ini meliputi:
- Simple Mail Transfer Protocol (SMTP)
- HyperText Transfer Protocol (HTTP) dan
- File Transfer Protocol (FTP).

Layer 6 - Pressentation layer

Pada Pressentation layer akan dilakukan fungsi - fungsi tertentu yang diminta untuk
menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu seperti
extension dan format data. Pressentation layer tidak mengijinkan pengguna untuk
menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak seperti layer-layer di bawahnya yang
hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya, pressentation
layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan, seperti format
dan bentuk data yang akan dilewatkan pada jaringan tersebut.

Layer 5 - Session layer

Pada Session layer, para pengguna diijinkan untuk menetapkan session dengan
pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti
yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk
aplikasiaplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang
pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu
mesin ke mesin lainnya.

Layer 4 - Transport layer

Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah data
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network layer,
dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan
benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan
dapat melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang
tidak dapat dihindari.

Layer 3 - Network layer

Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang
penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber
ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada tabel statik yang “dihubungkan ke”
network. Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session
terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap
paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan
saat itu.

Layer 2 - Data link layer

Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan
mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi.
Sebelum diteruskan ke network layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan
memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah data frame
(biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer
mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement
frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan
mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung
pada data link layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini
bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame. Bila
secara insidental pola-pola bit ini bisa ditemui pada data, maka diperlukan perhatian

Layer 1 - Physical layer

Pada Physical layer ini data yang berupa frame – frame yang telah di ubah menjadi
bentuk bit – bit tersebut akan dilewatkan pada media transmisi yang terhubung
dengan perangkat transmisi yang tersedia pada media tersebut. Di layer inilah
transmisi informasi yang nyata dilewatkan melalui medium. Physical layer meliputi
gelombang radio dan inframerah.

Setiap data yang akan dilewatkan pada jaringan pasti akan melalui ke tujuh OSI layer
tersebut. Pada saat pengiriman data bergerak dari layer 7 ke layer 1, sedangkan pada saat
penerimaan data akan bergerak dari layer 1 ke layer 7, OSI layer ini berfungsi untuk menstan
darkan dat yang akan dilewatkan pada jaringan sehingga data yang akan dilewatkan dapat
sampai ke tujuan dengan tepat, tanpa ada perubahan data.
Selama proses pengiriman tidak menutup kemungkinan data akan hilang atau rusak.
Data yang dibagi atas frame – frame tersebut bias saja mengalami collusion dalam
perjalanannya, sehingga beberapa frame data akan hilang dan ini akan menyebabkan data
yang diterima oleh tujuan tidak lengkap. Tetapi untuk setiap kejadian ini setiap perangkat
yang menerima akan mengirimkan pesan kembali kepda perangkat pengirim untuk
melengkapi data yang hiding tersebut dengan mengirimkannya kembali, sehingga hilangnya
frame - frame data tersebut dapat teratasi.